5 Cara Bangkit Lagi Usai Kena Ghosting, Biar Tidak Tenggelam dalam Kekecewaan

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena ghosting atau menghilang tanpa jejak dalam dunia kencan sering membuat siapa pun merasakan sakit hati, kebingungan, dan kekecewaan mendalam. Hubungan yang sebelumnya terasa berjalan baik tiba-tiba berhenti begitu saja karena dia menghilang.

Ketika pesan tidak lagi dibalas, rencana pertemuan gagal terwujud, dan yang menyebalkan dia tak bisa dihubungi. Situasi ini sering membuat seseorang bertanya-tanya, apa yang salah dan di mana letak kekeliruannya. 

Jika mengalami kondisi di-ghosting pakar hubungan, Logan Levkoff, menyarankan agar tidak larut dalam kesedihan. Berikut lima cara agar cepat move on setelah orang yang disukai tiba-tiba menghilang, dikutip dari Bussines Insider pada Rabu 26 November 2025:

1. Pastikan Memang Kamu Benar-Benar Dighosting

Ketika orang yang sedang dekat tiba-tiba tidak memberi kabar selama beberapa hari, wajar jika kita merasa khawatir. Tapi sebelum mengira hubungan itu sudah berakhir, cobalah menghubungi mereka lewat pesan. Cara mereka membalas pesan tersebut bisa memberi kita gambaran tentang apa yang sebenarnya sedang terjadi.

“Ada perbedaan besar antara orang yang membalas, ‘Aduh, maaf banget Aku benar-benar lupa. Yuk ketemu lagi,’ dengan orang yang hanya menjawab, ‘Oh, hai. Kenapa?,’” ujar Levkoff.

Kemudian, jika balasan pesan darinya terasa tidak jelas, setidaknya sekarang kamu tahu bagaimana keadaan sebenarnya. Dan jangan lupa, beri pujian untuk diri sendiri karena sudah berani mengambil langkah untuk mencari kejelasan.

Sangat sulit untuk melihat sebuah hubungan dengan kepala dingin, apalagi ketika kamu sedang sedih atau terluka karena di-ghosting. Cobalah luangkan waktu untuk diri sendiri sejenak dan melihat situasinya dalam kondisi tenang, supaya pikiran bisa lebih jernih.

“Saya rasa perlu melakukan ‘cek realitas’, jika sebagian besar komunikasi kalian hanya lewat pesan, atau kalian cuma bertemu sebentar dalam dua minggu, apakah itu bisa disebut hubungan? Apakah itu benar-benar berarti? Atau mungkin kita berharap terlalu banyak dari seseorang?,” ujar Levkoff.

Pada akhirnya, tidak masalah jika hubungan yang dijalani perlahan memudar. Coba pikirkan saja mungkin sebagian besar percakapannya juga biasa saja atau mungkin sudah tidak ada yang menarik.

Ditolak memang menyakitkan. Ego bisa terluka dan rasa percaya diri ikut turun. Namun daripada menyalahkan diri sendiri, coba pikirkan si pelaku ghosting. Apakah orang seperti itu benar-benar sosok yang ingin kamu percaya dan jadikan pasangan?

Selain itu, jika seseorang menghilang tanpa jejak, kemungkinan besar dia bukanlah orang yang benar-benar ingin menghabiskan waktu bersamamu.

“Mereka bahkan tidak punya keberanian atau kejujuran," ujar Levkoff.

4. Mencari Tahu Pasangan yang Sebenarnya Diinginkan

Saat di-ghosting memang sangat menjengkelkan, tapi ini bisa jadi kesempatan yang baik untuk menenangkan diri dan memikirkan sosok pasangan yang diinginkan. 

“Mungkin ini saat yang tepat untuk memikirkan sifat dan kualitas seperti apa yang bisa membuat kamu merasa benar-benar dihargai, kemudian apa saja hal yang membuat kamu bahagia? Dan apakah ada pola dalam hubungan-hubungan sebelumnya yang sebaiknya dihindari,” kata Levkoff.

“Fenomena orang yang tiba-tiba dekat lalu menghilang sebenarnya bukan hal baru. Perbedaannya, sekarang kita bisa melihatnya dengan jelas karena ada pesan, selain itu, kita bisa tahu kapan seseorang berhenti membalas. Orang zaman dulu, mereka hanya berhenti menelepon,” kara Levkoff.

Pada dasarnya, banyak orang mungkin pernah mengalaminya. Jadi, kamu tidak perlu merasa sendirian dalam hal ini.