Emak Club: Ruang Aman Perempuan dengan HIV untuk Sehat, Berdaya, dan Terlindungi

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Perempuan Positif Indonesia (IPPI) membuat program Emak Club yang bertujuan mendampingi dan mencegah penularan HIV dari ibu ke anak. Selain itu, Emak Club dibuat guna memerkuat pendampingan perempuan hidup dengan HIV, terutama yang sedang merencanakan kehamilan. 

Anggota IPPI Banten, Rizki Anisa Sari, menjelaskan, program ini fokus pada proteksi perempuan dari kekerasan serta edukasi kesehatan reproduksi. Sebab, tidak sedikit yang mengalami kekerasan, baik fisik, ekonomi, maupun kekerasan verbal.

"Kami mendengarkan kasus mereka, lalu merujuk sesuai kebutuhan, misal visum, psikolog, atau pengobatan," ujar Rizki.

Selain itu, Emak Club mendampingi proses kehamilan, memastikan terapi ARV tidak terputus, memantau viral load dan CD4, hingga memberikan saran persalinan normal sesuai kondisi ibu.

Program ini juga mendorong pemberian ASI eksklusif kepada bayi, sekaligus menekan risiko penularan HIV dari ibu ke anak. Sejak Januari Oktober 2025, Emak Club telah mendampingi 598 ibu dan bayi di 25 daerah di Indonesia.

Perempuan hidup dengan HIV kerap menghadapi berbagai bentuk kekerasan. Rizki menyebutkan bahwa kekerasan cukup banyak terjadi. "Kami merangkul, mendengarkan, lalu setelah itu kita laporkan sesuai kebutuhan korban, apakah butuh pengobatan, visum, atau psikolog," ujar Rizki.

Data IPPI menunjukkan pendampingan kasus kekerasan telah menjangkau 11 provinsi, antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Lampung, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Sulawesi Utara, Banten, dan Nusa Tenggara Barat. Secara global, bentuk kekerasan yang dilaporkan selama 2023–2025 beragam, mulai fisik, ekonomi, hingga verbal.

Pendekatan ini menjadi bagian dari strategi Emak Club untuk melindungi perempuan hidup dengan HIV. Selain mendampingi secara personal, program ini juga menyiapkan rujukan hukum dan layanan kesehatan bagi korban kekerasan, memastikan mereka mendapatkan perlindungan dan hak yang setara.

Program Emak Club tak hanya fokus pada kesehatan, tapi juga pemberdayaan sosial dan ekonomi perempuan hidup dengan HIV. "Kami melakukan pendidikan HKSR, hak kesehatan seksual dan reproduksi, sekaligus bekerjasama dengan Kementerian Sosial untuk bantuan sosial," kata Rizki.

Beberapa anggota IPPI telah memperoleh bantuan sosial dan BPJS PBI. Selain itu, pendampingan kehamilan dilakukan mulai dari perencanaan hingga persalinan. Emak Club mendampingi perempuan memastikan ARV teratur, memantau viral load dan CD4, serta memberi saran persalinan normal sesuai syarat medis.

Program ini juga mendorong pemberian ASI eksklusif untuk bayi. Pendekatan menyeluruh ini memastikan perempuan hidup dengan HIV tetap sehat, ter edukasi, dan berdaya. Ini menunjukkan dampak nyata program Emak Club dalam mengurangi risiko HIV pada anak dan meningkatkan kesejahteraan pada ibu.

Selain pendampingan langsung, Emak Club aktif mengedukasi masyarakat untuk mengurangi stigma dan diskriminasi terhadap perempuan hidup dengan HIV.  "Kami membuat film pendek yang ceritanya ngena, bisa ditonton di YouTube, agar masyarakat memahami tantangan yang dihadapi perempuan HIV," ujar Rizki

IPPI juga memanfaatkan media sosial, seperti Instagram, Facebook, website, dan podcast Spotify untuk menyebarkan informasi terkait HIV-AIDS dan kegiatan organisasi. 

Sosialisasi ini bertujuan mengedukasi publik, mengurangi kekerasan, dan mendorong kesetaraan bagi perempuan hidup dengan HIV.

Dengan kampanye dan edukasi berkelanjutan, IPPI menegaskan peran perempuan sebagai agen perubahan, menjaga kesehatan ibu dan anak, serta memberdayakan anggota untuk menghadapi stigma sosial.