Liputan6.com, Jakarta Kini makin banyak kaldu instan yang mempermudah orangtua dalam memasak makanan pendamping ASI (MPASI) untuk buah hati. Terkait itu, Anggota Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dokter Winra Pratita, Sp.Am M.Ked (Ped) mengatakan boleh-boleh saja tapi baca dulu informasi gizi yang ada di kemasan.
"Intinya nutrition facts maupun informasi gizi yang ada di label makanan yang mau kita berikan baik untuk anak atau diri kita sendiri harus kita baca. Mungkin saja beberapa menu masakan tanpa kaldu atau gula dan garam itu sudah enak jadi tidak perlu juga kita tambahkan," kata Winra.
Apabila ternyata kaldu instan yang digunakan memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi tentu sebaiknya dihindari. Meski begitu, boleh-boleh saja anak yang MPASI mengonsumsi gula dan garam tapi kurang 5 persen dari total kalori per hari.
Misalnya untuk anak berusia 12 bulan dengan berat badan sekitar 9-10 kilogram, memiliki kebutuhan kalori total 900-1.000 kalori. Itu artinya konsumsi gula yang diperbolehkan ialah sebesar 45-50 kalori atau dalam gramasi sebanyak 11,25 gram hingga 12 gram seperti mengutip Antara.
Lalu untuk garam, menurutnya sebagai bumbu memperkaya rasa dalam MPASI perharinya anak berusia 1-3 tahun hanya diperbolehkan mengonsumsi garam kurang dari 2 gram.