Liputan6.com, Jakarta - Kisah tragis balita bernama Raya asal Sukabumi mengguncang masyarakat Indonesia. Balita berumur tiga tahun ini meninggal dunia dengan kondisi tubuh dipenuhi cacing, bahkan hingga ke otak. Video viral memerlihatkan cacing berukuran besar ditarik dari hidungnya, menegaskan bahwa cacingan pada anak bukanlah masalah sepele.
Raya, yang berasal dari Kampung Padangenyang, Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban penyakit langka ini. Tragedi ini menunjukkan betapa seriusnya dampak cacingan jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Ahli Parasitologi dari Departemen Parasitologi FKUI, Prof. dr. Saleha Sungkar, MS, Sp.Par.K menegaskan bahwa cacingan bisa menyerang semua usia. Namun, paling sering dialami oleh anak-anak usia TK hingga SD.
"Anak-anak yang bermain di tanah atau BAB sembarangan memiliki risiko tinggi. Telur cacing yang ada di tanah bisa menempel di tangan dan masuk ke tubuh lewat makanan yang mereka konsumsi," kata Prof. Saleha saat dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu, 20 Agustus 2025.
Siklus Hidup Cacing: Dari Usus Hingga Paru
Cacing gelang (Ascaris lumbricoides) hidup di rongga usus. Telur cacing keluar saat BAB. Jika BAB di toilet, telur mati di septik tank. Namun, BAB sembarangan di tanah memungkinkan telur menetas menjadi larva dalam tiga minggu.
"Larva yang tertelan anak menembus dinding usus halus, masuk ke pembuluh darah atau saluran limfe, lalu ke jantung dan paru-paru sebelum kembali ke usus halus untuk berkembang menjadi cacing dewasa," kata Prof. Saleha.
Siklus ini berlangsung 2–3 bulan dari telur tertelan hingga cacing dewasa bertelur. Selama perjalanan larva di tubuh, anak bisa mengalami batuk, sesak napas, hingga demam.
Walau kecacingan jarang langsung mematikan, dampaknya terhadap gizi dan daya tahan tubuh membuat anak rentan sakit lain.
Gejala Cacingan pada Anak
Gejala awal cacingan biasanya ringan, antara lain:
- Mual atau gangguan pencernaan
- Diare atau sulit BAB
- Penurunan nafsu makan
- Jika dibiarkan, cacing berkembang biak pesat dan bisa memicu komplikasi serius.
Pencegahan Cacingan: Langkah Mudah tapi Efektif
Prof. Saleha menekankan pentingnya pencegahan sejak dini:
- Minum obat cacing setiap 6 bulan (Albendazol 1 tablet atau pirantel pamoat)
- Jangan BAB sembarangan
- Cuci tangan sebelum makan, setelah memegang tanah, dan setelah BAB
- Pastikan makanan tertutup agar tidak dihinggapi lalat, karena lalat dapat memindahkan telur cacing ke makanan
Kasus Raya: Peringatan bagi Semua Orang Tua
Tragedi Raya menjadi pengingat bahwa cacingan bukan masalah sepele. Dengan edukasi, pengobatan rutin, dan kebiasaan higienis, kasus serupa dapat dicegah.
"Kesadaran orang tua dan lingkungan sangat penting. Anak yang sehat berarti masa depan lebih baik," pungkas Prof. Saleha.