Kasus Intimidasi Dokter RS Sekayu, Prof Tjandra: Pemeriksaan Dahak Wajib untuk Diagnosis TBC

8 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan intimidasi dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, baru-baru ini menjadi sorotan publik.

Video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang pria, yang merupakan keluarga pasien, memarahi dokter spesialis penyakit dalam, dr. Syahpri Putra Wangsa, Sp.PD, K-GH, FINASIM, terkait prosedur pemeriksaan dahak untuk mendiagnosis tuberkulosis (TBC).

Dikutip dari video yang diunggah ulang akun TikTok @kawesusu pada Kamis, 14 Agustus 2025, pria tersebut meluapkan emosinya karena merasa pelayanan yang diberikan lambat. Dia mengaku kecewa meski sudah menyewa ruang VIP di rumah sakit tersebut.

Peristiwa intimidasi dokter Sekayu ini pun memicu reaksi keras dari warganet dan tenaga kesehatan yang menilai tindakan tersebut tidak pantas.

"Ibu saya ini tiap hari disuruh tunggu dahak. Kita sewa ruangan VIP ini untuk pelayanan yang bagus, yang layak, bukan sekadar suruh nunggu. Ini nyawa, ini emak saya. Jangan kamu kayak kesannya main-main, berdalih nunggu air ludah (dahak). Saya minta tindakan yang pasti," ujarnya dengan nada tinggi.

Situasi memanas ketika pria lain yang berada di lokasi terlihat membuka masker dokter secara paksa dan memintanya memberikan penjelasan langsung. Aksi ini menambah sorotan publik terhadap dugaan intimidasi dokter Sekayu yang dinilai mencederai etika dan keselamatan tenaga medis.

Penjelasan Dokter Soal Pemeriksaan Dahak

Dalam kondisi tertekan, dr. Syahpri tetap berusaha tenang dan menjelaskan bahwa pemeriksaan dahak merupakan prosedur standar untuk memastikan diagnosis TBC.

Menurutnya, pasien yang merupakan ibu dari pria tersebut masuk rumah sakit dalam kondisi tidak sadar akibat hipoglikemia (gula darah rendah) dan tekanan darah yang tidak terkontrol. 

Hasil rontgen menunjukkan adanya infiltrate atau bercak pada paru-paru kanan, yang merupakan gambaran khas TBC. Untuk memastikan, diperlukan pemeriksaan dahak di laboratorium.

"Nunggu dahak, kasih obat-obatan untuk menguji ke laboratorium, kita harus cek dahaknya, itu cara pemeriksaan pastinya," kata dr. Syahpri.

Namun, keluarga pasien menolak menunggu dan menganggap dahak sama seperti air liur yang bisa diambil kapan saja. Padahal, proses pengambilan dahak sering memerlukan waktu lebih dari satu hari, tergantung kondisi pasien.

Prof Tjandra: Prosedur Ini Wajib dan Berdasar Ilmiah

Menanggapi kasus intimidasi dokter Sekayu ini, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof. Tjandra Yoga Aditama, menegaskan bahwa pemeriksaan dahak adalah prosedur wajib dan memiliki dasar ilmiah kuat, baik secara internasional maupun nasional.

"Penggunaan pemeriksaan dahak untuk mendiagnosis tuberkulosis adalah berdasar penelitian ilmiah internasional yang bereputasi tinggi. Tata cara ini ada dalam panduan WHO yang diikuti seluruh negara di dunia, juga dalam panduan Kementerian Kesehatan RI dan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia," kata Prof. Tjandra kepada Health Liputan6.com, Kamis, 14 Agustus 2025.

Dia, menjelaskan, pemeriksaan dahak tidak dilakukan untuk memperlambat penanganan pasien, melainkan demi memastikan diagnosis yang akurat. Dengan hasil yang tepat, dokter dapat memberikan pengobatan yang sesuai dan efektif bagi pasien.

"Pemeriksaan dahak itu adalah demi kepentingan pasiennya. Jadi amat salah kalau dokter sampai harus dikata-katai kasar karena melakukan pemeriksaan sesuai prosedur," tambahnya.

Kekerasan terhadap Tenaga Kesehatan Harus Dihentikan

Prof. Tjandra juga menyoroti bahwa kasus di RS Sekayu ini kembali menunjukkan risiko kekerasan yang dihadapi tenaga medis dalam menjalankan tugasnya. Baik kekerasan verbal maupun fisik tidak dapat dibenarkan dalam situasi apapun, apalagi saat dokter sedang berupaya menyelamatkan nyawa pasien.

"Dokter bertugas menangani kesehatan pasiennya dan akan berupaya maksimal agar penanganannya memberi hasil terbaik. Tentu jelas salah besar kalau ada tindakan kekerasan pada orang yang sedang menangani kesehatan kita atau keluarga kita," ujarnya.

Dia menekankan dua langkah penting yang perlu segera diambil. Pertama, penegakan hukum oleh aparat kepolisian terhadap pelaku intimidasi atau kekerasan pada tenaga kesehatan.

Kedua, perlunya tindakan nyata dari pemerintah dan pembuat kebijakan publik untuk melindungi dokter dan tenaga medis lainnya di seluruh Indonesia.

"Kata-kata klise adalah semoga kejadian kekerasan pada dokter (dan tenaga kesehatan lain) dalam menjalankan profesinya jangan berulang lagi. Tapi yang jauh lebih penting adalah tindakan nyata. Stop kekerasan!" kata Prof. Tjandra.

Edukasi Publik soal Prosedur Medis

Kasus ini menjadi momentum penting untuk mengedukasi masyarakat mengenai prosedur medis, khususnya pemeriksaan dahak dalam diagnosis TBC. Masih banyak orang yang salah kaprah menganggap dahak sama dengan air liur dan bisa diambil kapan saja. 

Padahal, pemeriksaan dahak memerlukan sampel dari saluran pernapasan bawah yang biasanya diambil pada pagi hari saat batuk pertama kali. Proses ini membutuhkan kerja sama pasien, dan dalam beberapa kasus memerlukan waktu berhari-hari. TBC sendiri masih menjadi salah satu masalah kesehatan terbesar di Indonesia.

Menurut data Kementerian Kesehatan RI, Indonesia berada di peringkat kedua dunia untuk jumlah kasus TBC terbanyak. Pemeriksaan dahak menjadi kunci penting dalam memastikan diagnosis sebelum memulai pengobatan.

Peristiwa intimidasi dokter Sekayu diharapkan menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak. Hubungan antara dokter dan pasien, termasuk keluarganya, perlu dibangun atas dasar saling percaya dan menghormati. 

Dokter membutuhkan kerja sama dari pasien dan keluarga untuk menjalankan prosedur sesuai standar medis. Sebaliknya, tenaga kesehatan juga perlu memberikan penjelasan yang jelas dan komunikatif agar pasien dan keluarganya memahami alasan di balik setiap tindakan. 

Di tengah viralnya kasus ini, warganet memberikan dukungan moral kepada dr. Syahpri dan tenaga medis lainnya. 

Banyak yang berharap kasus ini diproses secara hukum agar menjadi efek jera bagi pihak-pihak yang mencoba mengintimidasi tenaga kesehatan. 

Pada akhirnya, keselamatan pasien adalah tujuan utama. Seperti yang disampaikan Prof. Tjandra, pemeriksaan dahak bukanlah hambatan, melainkan jembatan menuju pengobatan yang tepat dan efektif bagi penderita TBC. 

Foto Pilihan

Read Entire Article