WAKIL Ketua Komisi I DPR Dave Laksono meminta pemerintah untuk menjelaskan skema evakuasi warga Gaza ke Indonesia, termasuk skema pemulangan kembali ke tanah Palestina.
Dave memandang rencana pemerintah untuk mengevakuasi dan memberikan pengobatan kepada warga Gaza sebagai bentuk solidaritas kemanusiaan. Ia mengatakan langkah ini konsisten dengan posisi politik luar negeri Indonesia, yakni mendukung perjuangan rakyat Palestina dan menolak segala bentuk penjajahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Legislator Fraksi Golkar ini menilai Pulau Galang dipilih sebagai opsi karena memiliki infrastruktur medis yang memadai dan sejarah panjang sebagai lokasi penampungan pengungsi, termasuk saat pandemi Covid-19. Bahkan, sebelumnya Pulau Galang juga pernah digunakan menampung pengungsi Vietnam.
Dave menegaskan Komisi I DPR akan memastikan setiap langkah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, koordinasi diplomatik yang kuat, dan tidak bertentangan dengan semangat perjuangan kemerdekaan Palestina. “Kami juga akan meminta pemerintah menjelaskan skema pemulangan warga Gaza pasca pengobatan, termasuk bagaimana menjamin akses kembali ke tanah mereka, mengingat kontrol wilayah Gaza saat ini berada di tangan Israel dan adanya risiko penolakan,” kata Dave kepada Tempo, Sabtu, 9 Agustus 2025.
Dave mengatakan memang kekhawatiran langkah ini bisa ditafsirkan sejalan dengan agenda pengusiran paksa oleh Israel. Kendati demikian, Kementerian Luar Negeri telah menjelaskan inisiatif ini bukan relokasi permanen, melainkan bantuan pengobatan bagi korban luka, anak-anak, dan warga sipil yang terdampak agresi.
“Mereka akan dipulangkan ke Gaza setelah proses perawatan selesai,” kata Dave.
Dave menekankan Indonesia harus tetap berada di garis depan dalam membela hak-hak rakyat Palestina, tidak hanya retorika, tetapi juga tindakan nyata yang tetap menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan dan kedaulatan.
Kekhawatiran potensi penolakan pemulangan pengungsi oleh Israel juga diutarakan Anggota Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin. Legislator Fraksi PDIP ini mengingatkan pemerintah agar hati-hati dengan jebakan Israel dengan mengevakuasi dua ribu pengungsi Gaza ke Pulau Galang.
Hasanuddin menegaskan evakuasi harus dilakukan atas persetujuan dari warga Palestina sendiri. Menurut Hasanuddin, pemerintah perlu mengkaji terlebih dahulu apakah warga Palestina bersedia untuk dievakuasi ke Indonesia, khususnya dalam konteks pengobatan dan perlindungan sementara.
“Bisa saja mereka justru ingin tetap dirawat di negerinya sendiri atau di negara tetangga yang lebih dekat,” kata Hasanuddin di Jakarta dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 9 Agustus 2025..
Apalagi hingga saat ini, belum ada sinyal resmi dari Otoritas Palestina terkait evakuasi warganya keluar dari wilayah konflik. Bahkan, kata Hasanuddin, terdapat perbedaan pendapat di internal otoritas Palestina, termasuk dari kelompok Hamas. Tidak bisa ada evakuasi tanpa persetujuan dari otoritas yang berwenang,” kata dia.
Hasanuddin juga mengatakan proses evakuasi juga bergantung atas izin Israel karena Gaza saat ini masih berada dalam situasi konflik dan blokade militer Israel. Apalagi, kata Hasanuddin, Israel hanya akan memberikan akses apabila warga Palestina tidak dikembalikan lagi ke Gaza.
“Israel dan sekutunya punya kepentingan agar warga Palestina meninggalkan wilayah sengketa. Ini harus dicermati agar kita tidak terjebak pada skenario seperti itu,” ujar Hasanuddin.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Sugiono membeberkan alasan pemerintah Indonesia bersedia menampung pengungsi Gaza korban serangan Israel di Pulau Galang, Provinsi Kepulauan Riau. Sugiono bercerita permintaan itu disampaikan Presiden Prabowo Subianto saat tur kenegadaan ke negara-negara Timur Tengah dan Turki pada 9 April 2025.
Selama kunjungan tersebut, kata Sugiono, Prabowo menyampaikan ke negara anggota Gulf Cooperation Council (GCC) bahwa Indonesia bersedia merawat korban luka konflik Palestina-Israel. "Waktu itu juga sudah menyampaikan bahwa Indonesia ini kan terbuka untuk merawat korban anak-anak, orang tua, wanita yang membutuhkan perawatan medis ke Indonesia dan dengan catatan semua pihak setuju. Jadi beliau (Prabowo) sudah berbicara dengan beberapa pemimpin negara-negara Timur Tengah,” kata Sugiono dalam keterangannya di Jakarta, 7 Agustus 2025.
Untuk realisiasi rencana tersebut, pemerintah Indonesia pun menyiapkan lokasi untuk menampung pengungsi Gaza di Indonesia. Salah satu opsi yang muncul adalah Pulau Galang. “Kita masih cari. Kemarin Presiden menyebut Pulau Galang. Kita juga sedang melihat karena waktu itu kan pernah dipakai untuk tempat perawatan Covid. Jadi ada infrastrukturnya sudah di sana. Kemudian kita masih juga lihat alternatif-alternatif lain,” ujar Sugiono.