INFO NASIONAL – Rika Fitria, karyawan swasta yang bekerja di salah satu perusahaan pertambangan batu bara di Kota Aceh Barat, merasakan manfaat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Tercatat sebagai peserta Program JKN dengan segmen Pekerja Penerima Upah (PPU), yang telah didaftarkan oleh tempatnya bekerja, Rika awalnya tidak menyadari bahwa dirinya telah terdaftar sebagai peserta.
“Awalnya saya tidak terlalu sadar kalau sudah terdaftar sebagai peserta JKN,” kata dia, beberapa waktu lalu. Tetapi, beberapa bulan lalu dia mulai merasa penglihatannya buram. Karena dia bekerja di bagian administrasi yang kerap menatap layar komputer, dia pun mengira penglihatannya buram dikarenakan Lelah atau terlalu lama di depan layar.
“Seiring waktu penglihatan saya makin sering terganggu. Akhirnya saya cerita ke orang tua, dan kemudian langsung mengajak saya periksa ke Puskesmas,” kata dia. Hasilnya, Rika pun diminta untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. “Saya pun dirujuk ke dokter spesialis mata,” ucap dia.
Kondisinya yang memburuk membuatnya harus menggunakan kacamata yang akhirnya dapat diperoleh melalui bantuan dari Program JKN. “Kacamata saya peroleh berkat bantuan dari Program JKN.”
Dia pun tidak menyangka mendapatkan bantuan sampai sejauh itu. “Waktu periksa ke dokter mata, katanya rabun saya sudah cukup parah dan harus segera pakai kacamata. Jujur saja saya sempat kepikiran soal biaya, takutnya mahal dan saya tidak sanggup beli sendiri.”
Ternyata setelah mendapat rujukan dan mengurus lewat BPJS Kesehatan, Rika bisa mendapatkan kacamata yang sesuai, nyaman dipakai, dan kualitasnya juga bagus. “Ini membantu saya terutama dalam bekerja dan aktivitas sehari-hari,” kata dia.
Rika semakin memahami bahwa kesehatan mata hal yang sangat penting karena penglihatan yang baik menjadi penunjang utama dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Dia pun menilai bantuan kacamata dari Program JKN sangat membantu dan merupakan salah satu wujud nyata komitmen BPJS Kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Rika mengatakan, telah mengikuti prosedur sesuai alur untuk bisa mendapatkan bantuan kacamata dari Program JKN. “Awalnya saya periksa di FKTP tempat saya terdaftar, kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis mata.”
Setelah mendapatkan resep kacamata, Rika dibantu oleh petugas Petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di rumah sakit, yang mengarahkan dia untuk ke optik yang sudah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. “Saya merasa sangat terbantu karena ada pendampingan dari petugas yang menjelaskan tahapan-tahapannya dengan baik,” kata dia.
Rika pun bercerita betapa terbantunya dia selama menjalani proses pengobatan melalui Program JKN. Dia lantas mengapresiasi pelayanan yang diterima, dari petugas administrasi hingga tenaga medis yang menurut dia sangat memuaskan.
“Petugas kesehatannya ramah dan informatif. Paling saya syukuri itu semua proses bisa saya jalani tanpa harus mengeluarkan biaya sedikitpun. Bagi saya, itu sudah lebih dari cukup dan sangat membantu,” kata Rika.
Selain itu, kemudahan yang ditawarkan Aplikasi Mobile JKN menjadi bukti bahwa layanan kesehatan semakin berkembang ke arah yang lebih baik. Rika berharap inovasi seperti ini dapat terus dilanjutkan agar masyarakat semakin dimudahkan dalam mengakses layanan kesehatan. “Sekarang juga sangat mudah untuk ambil nomor antrean, cek kepesertaan, dan sampai ubah data bisa melalui Aplikasi Mobile JKN.”
Karena merasa terbantu, dia pun sempat menyarankan ke beberapa rekan kerja yang belum tahu. Baginya kemudahan yang diberikan sangat banyak dan berdampak baik bagi dirinya. Layanan kesehatan sekarang baginya makin dekat dan mudah dijangkau. “Ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa Program JKN terus berkembang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” kata Rika. (*)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini