Rumah Sakit Singapura Permudah Akses Berobat dengan Teknologi Khusus bagi Pasien Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Eksekutif Mount Elizabeth Hospital, Yong Yih Ming, memperkenalkan perkembangan baru dalam dunia teknologi kesehatan. Hal ini sejalan dengan temuan penyakit yang baru-baru ini dihadapi tenaga kesehatan. Khususnya para pasien Indonesia yang datang dalam berbagai macam kondisi.

"Sebagian dari mereka datang kepada kami untuk mendapatkan perawatan medis yang kompleks. Perawatan kanker, transplantasi, dan sebagainya. Oleh karena itu, inilah bidang-bidang yang kami prioritaskan untuk berinvestasi agar dokter-dokter kami dapat terus memiliki peralatan baru yang membantu mereka dalam merawat pasien," ujarnya dalam acara Konferensi Pers ‘A Legacy Renewed, A Future Reimagined’ pada Selasa, 25 November 2025, di kawasan Menteng.

Yih Ming mengungkapkan bahwa teknologi yang dikembangkan meliputi kebutuhan dasar pasien kanker seperti Proton Beam atau alat radiasi untuk terapi tumor, tambahan fasilitas radioterapi, hingga ruang bertekanan positif dengan sirkulasi udara yang baik.

Tidak hanya itu, dia juga menambahkan khusus untuk pasien Indonesia disediakan asisten digital dengan Bahasa Indonesia. Sehingga masyarakat yang membutuhkan penanganan bahkan yang sedang dirawat dapat melalui proses yang cukup mudah.

Yih Ming mengungkapkan bahwa jumlah tenaga kesehatan yang mampu berbahasa Indonesia saat ini meningkat. Hal ini terjadi selama empat generasi, mulai dari periode 1980 hingga sekarang.

"Para dokter juga meneruskan keahlian dan perawatan pasien dari satu generasi ke generasi berikutnya, sehingga terdapat kelanjutan perawatan. Dengan demikian, keluarga-keluarga Indonesia dapat merasa tenang bahwa dokter yang sama yang merawat mereka pada tahun 1980-an," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa sebanyak 50 persen pasien di Mount Elizabeth adalah masyarakat Indonesia. Dengan demikian, penambahan Bahasa Indonesia pada sistem dan kemampuan staf menjadi hal yang penting bagi perkembangan pelayanan kesehatan mereka.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Eksekutif Mount Elizabeth Novena Hospital, Sherrie Lim, mengungkapkan, kesembuhan pasien tidak hanya difokuskan dari pengobatan. Tapi juga dari lingkungan.

Dengan banyaknya permintaan pasien akan ruang pribadi saat dirawat, Mount Elizabeth menyediakan satu tempat tidur di setiap kamar dan dilengkapi jendela yang lebar. Ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri pasien sehingga cepat pulih. 

Sherrie menambahkan, pemisahan lorong juga dibuat sebagai upaya mengontrol infeksi dan paparan penyakit. Hal ini karena pasien, staf, dan pengunjung memiliki hak yang sama dalam memperoleh keamanan.

Faktor lain yang mampu membantu penyembuhan pasien juga datang dari segi konsumsi dan konsep ruang.

Dia mengungkapkan bahwa makanan dan minuman diperhatikan agar pasien bisa menikmati hidangan tanpa kehilangan nutrisi. Dalam hal ini misalnya teh khusus yang dibuat tanpa kafein untuk pasien.

"Tidak hanya itu, kami juga melakukan satu hal khusus. Saat Anda masuk ke rumah sakit, Anda akan mencium aroma tertentu, dan aroma itu sebenarnya sangat unik. Aroma itu masih terasa bagi kami, jadi itulah yang ingin kami lakukan. Selain itu, kami juga menawarkan pengalaman yang berbeda seperti di hotel," pungkasnya.