Sri Lanka Lebih Maju dalam Menekan Kematian Ibu dan Anak, Indonesia Tertinggal Jauh

9 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Dokter Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, Subsp. End., FAAP, FRCPI (Hon.), menyebut Sri Lanka lebih maju dibandingkan Indonesia dalam hal menyelamatkan nyawa ibu dan anak.

Menurutnya, angka kematian ibu dan anak di Sri Lanka jauh lebih rendah, bahkan lebih baik dibanding Thailand, serta hampir setara dengan Singapura dan Australia.

"Sama dengan Australia angka kematian bayi dan anaknya," kata Aman dalam acara Small Group Media Interview CDiC Diabetes Camp dan Novo Nordisk pada Rabu, 10 September 2025.

Aman yang juga Kepala Program Kemitraan Global Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia, menjelaskan, kunci keberhasilan Sri Lanka adalah sistem rujukan yang berjalan dengan baik.

Padahal, secara populasi Indonesia jauh lebih besar, tapi justru jumlah penduduk yang besar itu menjadi tantangan tersendiri.

"Mereka hanya punya sekitar 30 kabupaten/kota, kita 514. Jadi sistem rujukan kita ini yang harus diperbaiki," ujarnya.

Diabetes Tipe 1 pada Anak Masih Jadi Tantangan

Selain masalah sistem rujukan, Aman menyoroti diabetes tipe 1 pada anak yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Banyak kasus baru terdeteksi saat pasien sudah dalam kondisi kritis.

"Jadi (pasien) datang dalam keadaan berat. Kadar gulanya tinggi, muntah-muntah, bisa tidak sadar, sesak. Kalau tidak ditolong tentu bisa menyebabkan kematian," kata Aman.

Saat ini, kata Aman, sekitar 70 persen pasien anak dengan diabetes terdiagnosis terlambat, ketika sudah mengalami ketoasidosis diabetik (KAD).

Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran, baik di masyarakat maupun di kalangan tenaga medis bahwa diabetes juga bisa menyerang anak-anak.

"Ketidak-aware-an ini bukan hanya di masyarakat, bahkan tenaga kesehatan sering telat melihat. Anak bisa dianggap asma, usus buntu, atau pneumonia, padahal diabetes," ujarnya.

Gejala Ini Sering Diabaikan

Aman, menambahkan, masih banyak orang tua yang belum mengenali tanda-tanda diabetes pada anak. Padahal, gejala klasiknya cukup jelas.

"Kalau anak banyak makan, sering kencing, berat badan turun drastis, atau yang tadinya sudah tidak ngompol jadi ngompol lagi, apalagi anak mulai loyo, yang pertama harus dipikirkan adalah diabetes," kata Aman memberi contoh.

Namun, karena gejalanya mirip penyakit lain, banyak anak datang ke rumah sakit dalam kondisi sudah parah, sehingga diagnosis baru ditegakkan ketika komplikasi terjadi.

Keterbatasan Klinik Diabetes

Faktor lain yang memperparah kondisi adalah minimnya klinik khusus diabetes di Indonesia. Hingga kini, baru ada sekitar 22 klinik, jauh dari kebutuhan ideal.

"Harus ada klinik diabet khusus. Sekarang baru ada 22, sementara kita punya 514 kabupaten/kota. Sampai 2029 pun rasanya masih belum cukup," kata Aman.

Menurutnya, keberhasilan Sri Lanka seharusnya menjadi cermin bagi Indonesia. Negara kecil itu mampu menekan angka kematian ibu dan anak lebih baik dibanding Thailand, bahkan hampir menyamai Singapura dan Australia.

Pekerjaan rumah terbesar Indonesia ada pada perbaikan sistem rujukan dan pemerataan layanan kesehatan. Aman menegaskan perlunya komitmen pemerintah daerah untuk memastikan layanan kesehatan anak lebih merata.

"Setiap Pemda harusnya memastikan di kabupaten/kotanya ada klinik diabetes anak. Masih panjang jalan kita, tapi itu harus jadi target," pungkasnya.

Read Entire Article