Waspada! Diabetes Tipe 1 pada Anak Sering Salah Diagnosis Jadi Usus Buntu

10 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Diabetes tipe 1 masih sering terabaikan dan baru terdeteksi ketika sudah memasuki tahap kronis. Gejala klasik seperti sering haus, sering buang air kecil, dan penurunan berat badan drastis seharusnya menjadi tanda peringatan.

Namun, menurut Dokter Spesialis Anak Subspesialis Endokrinologi sekaligus Kepala Program Kemitraan Global Changing Diabetes in Children (CDiC) Indonesia, Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.), banyak anak di Indonesia justru salah diagnosis karena gejalanya mirip dengan penyakit lain.

"Pernah ada kejadian di salah satu rumah sakit tipe A, sampai dioperasi usus buntu, ternyata diabetes tipe 1, Sekarang kejadian seperti itu sudah tidak ada lagi," kata Aman dalam acara Small Group Media Interview CDiC Diabetes Camp dan Novo Nordisk pada Rabu, 10 September 2025.

Aman menegaskan bahwa rendahnya kesadaran baik di kalangan masyarakat maupun tenaga kesehatan menjadi persoalan utama. Akibatnya, gejala diabetes tipe 1 sering disalahartikan sebagai penyakit lain.

Apa Itu Diabetes Tipe 1

Lebih lanjut, Aman, mengatakan, ketidak-aware-an ini bukan hanya dari masyarakat, tapi juga tenaga kesehatan yang telat melihat.

"Anak bisa datang dengan sakit perut lalu dianggap usus buntu, pneumonia, atau asma, padahal sebenarnya diabetes," katanya.

Kisah salah diagnosis hingga operasi usus buntu yang dia ceritakan menggambarkan betapa bahayanya kurang pemahaman terhadap gejala diabetes tipe 1. Banyak pasien baru terdiagnosis setelah mengalami kondisi serius yang disebut ketoasidosis diabetik (KAD).

"Sekitar 70 persen pasien datang sudah dalam kondisi KAD, dengan gula darah tinggi, muntah, sesak, hingga tidak sadar. Kalau tidak segera ditangani, bisa berujung pada kematian," kata Aman.

Salah Diagnosis yang Fatal

Menurut Aman, salah kaprah lain yang membuat diagnosis terlambat adalah anggapan bahwa diabetes tipe 1 selalu diturunkan secara genetik. Padahal faktanya, penyakit ini disebabkan oleh proses autoimun.

"Kalau dikatakan keturunan, banyak pasien kami, lebih dari 2.000 anak, orang tuanya tidak punya diabetes tipe 1. Jadi, pola penurunannya berbeda dengan diabetes tipe 2," ujarnya.

Dia, menjelaskan, sistem kekebalan tubuh yang menyerang sel penghasil insulin menjadi penyebab utama. Bahkan, infeksi virus juga bisa memicu kondisi ini. "Saat pandemi COVID-19, kasus diabetes tipe 1 meningkat karena infeksi virus dapat mencetuskan penyakit ini," tambahnya.

Kurang Paham Anak Bisa Kena Diabetes

Aman mengungkapkan, masih banyak tenaga kesehatan yang tidak menyadari bahwa anak juga bisa terkena diabetes.

"Pasien masuk rumah sakit dengan gejala sakit perut atau sesak napas, yang terpikir adalah penyakit lain. Karena mungkin selama kuliah kedokteran, mereka jarang melihat kasus diabetes pada anak," ujarnya.

Akibatnya, banyak anak baru didiagnosis setelah kondisinya parah dan muncul komplikasi.

Aman menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda peringatan diabetes tipe 1 sejak dini, terutama pada anak.

"Nah, tipsnya sederhana. Kalau anak banyak makan, sering kencing, berat badan turun drastis, lalu mulai ngompol lagi padahal sebelumnya tidak, dan terlihat lemas, maka yang pertama harus dipikirkan adalah diabetes," pungkasnya.

Read Entire Article