Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit dan merasa kewalahan menghadapi masalahnya. Kehadiran orang-orang terdekat menjadi kunci penting untuk membantu seseorang bertahan di tengah tekanan hidup.
“Dukungan sederhana, seperti mendengarkan dan memberi empati, bisa menjadi penyelamat,” kata Direktur Pelayanan Kesehatan Kelompok Rentan Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI), dr. Imran Prambudi dalam Workshop Upaya Pencegahan Bunuh Diri Melalui Pemberitaan Bertanggung jawab di Media Massa dan Media Sosial tepat di World Suicide Prevention Day yakni 10 September 2025 di Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa setiap individu memiliki potensi untuk menjadi penolong pertama bagi orang-orang di sekitarnya.
“Apabila kita melihat orang-orang terdekat menunjukkan perubahan yang mencurigakan, mungkin saja itu tanda yang harus kita dekati dengan empati,” ujarnya.
Kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental kini semakin meningkat. Berbagai program pencegahan diperkuat, mulai dari pengasuhan positif di sekolah, pelatihan pertolongan pertama psikologis, hingga layanan darurat dari Kemenkes.
“Hidup itu berharga dan setiap orang berhak mendapat dukungan,” ujar Imran menegaskan.
Keluarga Mestinya sebagai Penopang Utama
Imran mengatakan keluarga adalah tempat pertama seseorang kembali ketika menghadapi tekanan. Namun, data menunjukkan bahwa masalah keluarga justru menjadi salah satu faktor dominan yang memicu panggilan ke layanan darurat.
Imran mengatakan, “Banyak orang menelepon karena masalah keluarga. Padahal keluarga seharusnya menjadi tempat paling aman untuk pulang.”
Hal ini menegaskan pentingnya membangun pengasuhan positif di rumah. Orangtua perlu belajar mengelola emosi, berkomunikasi efektif, serta memberikan disiplin tanpa kekerasan.
Dukungan dari keluarga menciptakan rasa aman, sehingga anak atau anggota keluarga lain lebih terbuka untuk menyampaikan masalahnya. Lingkungan rumah yang hangat dapat mengurangi risiko isolasi dan tekanan mental yang berujung pada tindakan ekstrem.
Peran Teman dan Komunitas
Teman sebaya dan komunitas sering kali menjadi pihak pertama yang menyadari adanya perubahan perilaku seseorang. Program Pertolongan Pertama Pada Luka Psikologis (P3LP) menekankan pentingnya keterampilan mendengarkan, menenangkan, dan menghubungkan individu yang mengalami krisis dengan tenaga profesional.
P3LP bertujuan mengurangi tingkat stres negatif sehingga mengurangi risiko munculnya gejala masalah psikologis yang lebih berat.
“Kadang orang hanya butuh diajak ngobrol supaya lebih tenang. Itu bisa dilakukan siapa saja, bukan hanya psikolog,” ujar Imran.
Lingkungan pertemanan yang suportif terbukti efektif membantu menurunkan tingkat stres. Komunitas yang aktif peduli dapat meningkatkan rasa kebersamaan, sehingga individu yang rentan merasa lebih diterima.
Dukungan sosial semacam ini menjadi benteng penting dalam menjaga kesehatan mental dan mencegah masalah berkembang lebih jauh.
Layanan Konseling Gratis
Selain dukungan dari keluarga dan teman, keberadaan layanan konseling juga menjadi penyelamat bagi banyak orang. Layanan 119 ekstensi 8 memberikan akses bagi siapa saja yang ingin berbicara, baik saat mengalami krisis maupun sekadar mencari teman curhat.
“Sehari bisa masuk 200-300 panggilan, artinya banyak orang butuh ruang aman untuk didengar,” jelas Imran.
Mayoritas pengguna layanan ini berasal dari kelompok usia 21–30 tahun, dengan 70 persen di antaranya perempuan. Menariknya, sebagian besar panggilan justru terkait masalah keluarga, bukan krisis mendesak.
Fakta ini menguatkan pentingnya kanal komunikasi yang ramah, cepat, dan mudah diakses. Layanan konseling ini menjadi simbol bahwa setiap orang tidak sendirian dalam menghadapi masalah, sekaligus menegaskan bahwa setiap kehidupan berharga dan layak diperjuangkan.
Kontak Bantuan
Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.
Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku
Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.
Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) [email protected].