KEPALA Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkap rencana Presiden Prabowo Subianto untuk bertemu dengan seluruh mitra program makan bergizi gratis (MBG). Rencana itu disampaikan Dadan saat jumpa pers di kantornya, Jakarta, pada Senin, 22 September 2025.
Dalam kesempatan tersebut, Dadan menceritakan isi percakapannya dengan Prabowo ketika ketua Partai Gerindra itu tiba-tiba menghubunginya pada Senin siang, 22 September 2025. Menurut Dadan, Prabowo ingin menyampaikan sejumlah pesan kepada semua mitra yang menyediakan sajian untuk program unggulannya itu.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dadan menyebut pertemuan tersebut akan berlangsung sepulang Presiden dari New York, Amerika Serikat. Saat ini Presiden tengah berada di negeri Abang Sam untuk menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-80 yang digelar pada Selasa, 23 September 2025.
"Pak Presiden ingin berbicara kepada seluruh mitra agar melaksanakan program makan bergizi dengan seksama," kata Dadan Hindayana di kantornya, Jakarta Pusat, Senin, 22 September 2025.
Tak hanya itu, Dadan mengungkapkan Prabowo juga akan mewanti-wanti mitra untuk memanfaatkan dana yang diberikan seoptimal mungkin serta menghindari penyelewengan. Dalam contoh yang lebih spesifik, Dadan mengatakan Prabowo hanya ingin menu telur dimasak dengan dua cara, yakni digoreng ceplok atau direbus utuh.
Dadan berujar Prabowo ingin setiap anak mendapatkan jatah yang sesuai, yakni satu butir per siswa. "Jadi beliau tidak ingin telur itu diorek-orek atau didadar. Karena kalau didadar kan untuk tujuh orang bisa lima telur saja," kata dia.
Menurut Dadan, Prabowo belakangan ini memang menaruh perhatian lebih untuk program makan bergizi gratis ini. Kepala negara tak jarang menghubunginya tiba-tiba hanya untuk mengecek perkembangan, seperti jumlah SPPG yang sudah beroperasi, jumlah penerima, hingga berbagai isu terkini yang mewarnai program ini. "Itu perhatian yang sedetail itu dari Pak Presiden," ujarnya.
Program makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang masuk dalam daftar janji kampanyenya pada konstestasi pemilihan presiden 2024 lalu. Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, dan balita.
Tahun ini, pemerintah menggelontorkan dana Rp 171 triliun dari alokasi anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Belakangan, program dengan dana jumbo ini semakin disorot publik usai terjadi kasus keracunan di berbagai daerah. Sejak diluncurkan pada Januari 2025 lalu, Badan Gizi Nasional mencatat ada 4.711 orang yang diduga keracunan setelah menyantap makanan dari program ini.